Learning By Doing
Awalnya hanya sekedar untuk menambah modal ketika aku membuka kios keci dipojok kantin kampusku, yang akhirnya membawaku pada ide untuk melamar sebagai pegawai magang di kantor paman. Satu hal yang terfikir saat itu adalah sebuah pekerjaan ringan yang sangat manusiawi untuk seorang mahasiswa minim pengalaman kerja kantoran seperti aku. Namun ternyata ideku itu membawaku pada langkah yang jauh lebih panjang.
Hari pertama magang rasanya seperti menjadi murid pindahan dari sebuah desa terpencil. Semua karyawan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Statusku sebagai saudara salah satu komisaris tidak membuat sikap mereka berbeda. Aku dipersilakan duduk di sebuah kursi di pojok. "Ingin pulang!.." jeritku dalam hati. Aku hanya sibuk memutar otak bagaimana agar aku tidak terlihat bodoh. Sampai pria selanjutnya akau sebut bos memberikan catatan. Membaca catatan tersebut adalah tugas pertamaku.
Si Bos ternyata Marketing Manager yang baru memecat Account Manager-nya. Jujur dia katakan, dia sedang butuh asisten, so di hari ke dua ia mengajakku ikut meeting di salah satu company besar di Indonesia. Setiap kali aku bertanya apa yang harus aku lakukan pada meeting tersebut, dia menjawab "just listen and watch". Jawaban yang sejujurnya membuat telapak tanganku tak berhenti berkeringat, namun dia kembali berkata "you will be learning by doing".
Setelah hari itu aku terus melompat dari meeting ke meeting, sehingga dengan sendirinya membuatku tau apa yang harus aku lakukan. Minute of meeting, istilah yang sebelumnya aneh, namun tugas itulah yang paling pertama aku sadari sebagai tugasku. Selang satu hari, bos memberikan tugas yang setingkat lebih tinggi, aku diberikan kartu nama bertuliskan namaku, dan aku bertugas untuk men-follow up klien-klien tersebut dengan gaya bahasa dan gaya koresponden yang katanya terserah aku.
Setiap hari terus begitu, sangat jauh dari pekerjaan magang yang aku bayangkan sebelumnya. Seringkali aku mulai tertekan . Beberapa hari sebelumnya aku hanya seorang seorang mahasiswa 'ingusan', dan dengan sekejap berubah menjadi seorang karyawan bersetatus Assistant Marketing Manager.
Dua minggu berjalan, bos ku diperkerjakan oleh perusahaan yang jauh lebih besar, kamipun berpisah. Dan dia meyakinkan seluruh staf bahwa aku bisa diperkerjakan oleh seorang marketing manager yang diperbantukan untuk mengisi posisinya. Beberapa hari bekerja dengan penggantinya tersebut, aku menyadari bahwa tekanan yang aku rasakan sebelumnya adalah tekanan untuk aku dapat belajardan mengerti apa yang harus dikerjakan. Dan sekarang aku adalah mahasiswa sekaligus karyawan, semua ini dari "Learning by Doing".
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...